(BERITA SEPUTAR ISLAM) - Demonstrasi yang lakukan oleh ribuan massa di Jakarta pada siang
tadi, berakhir ricuh setelah Shalat Isya dilakukan oleh massa FPI dan
para demonstran di depan Istana Negara. Dimana pada saat itu Habib
Rizieq, pememimpin Front Pembela Islam melakukan orasi di depan para
massa demostran, tiba-tiba polisi menembakan gas air mata kepada mobil
yang berisi pemimpin-pemimpin FPI dan para ulama yang melakukan orasi.
Berikut pengakuan salah satu korban yang berada di mobil bersama dengan para ulama yang terkena gas air mata.
“Kami sedang bernegosiasi, KH Arifin Ilham sedang bernegosiasi dengan
pihak Istana. Namun ketika habis shalat Isya, kami tidak tahu sebab nya
apa masyarakat sedang duduk rapih dan hikmah mendengarkan adzan, lalu
habieb Rizieq ingin menyampaikan sesuatu maklumat agar kami tidak
melakukan anarkisme dan kami datang ke istana tidak membawa apapun, tapi
api peluru pertama ditembakan keatas kami di atas mobil yang akhirnya
mata dan kulit saya terkena” ujar salah satu Anggota FPI.
Tapi sangat disayangkan, kebanyakan Media malah memberikan berita
yang tidak sesuai fakta. Kebanyakan Media Sekuler memberitakan bahwa FPI
yang memulai kericuhan demo tersebut. Tapi pihak FPI telah membantah
berita tersebut.
“Ini sangat keji, kalau seandainya ada kabar berita yang mengatakan
kalau kami yang memberikan perlawanan lebih dahulu itu adalah fitnah
yang sangat dahsyat, dari pada media-media dan berita yang pro terhadap
kezoliman.” tambahnya.
Lalu beliau menambahkan, “Apabila rumah tangga kalian di hujat dan
dihina kalian akan merah, apalagi soal aqidah, apabila aqidah kalian
dihina agama manapun akan marah.”
Harapan terakhir beliau saat ini adalah agar media-media dan
pemberita harus memberikan berita yang objektif dan tidak memputar
balikan fakta. Karena fakta dilapangan adalah pihak FPI tidak melakukan
sebuah aksi anarkis, bahkan banyak anggota FPI yang kebingungan sebab
dari kericuhan tersebut.
Dikabarkan juga bahwa Ustadz Arifin Ilham dan Syaikh Ali Jaber
terkena tembakan gas air mata, tapi banyak yang memberitakan bahwa
beliau hanya dapat luka ringan. Tapi banyak sekali korban dari orang tua
dan anak muda yang terkena dampak dari dampak gas air mata yang
ditembakan oleh Polisi saat kejadian itu.
Kita berharap bahwa pemberitaan media harus bersifat Independen,
Objektif dan tidak memberikan berita dusta tentang kericuhan tersebut.
Dan pihak kepolisian harus cepat mencari siapa biang keladi kerusuhan
tersebut, dan segera menindaknya agar tidak terjadi hal-hal yang dapat
memprovokasi massa dan polisi. [ntc]
(BERITA SEPUTAR ISLAM)
Monetize Website Anda :
Daftar PopAds Disini:
No comments:
Post a Comment