(BERITA SEPUTAR ISLAM) - Himbauan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil
Siradj yang menginstruksikan warga NU agar tidak mengikuti demo terkait
kasus penistaan Agama yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Ahok tak
digubris nahdliyin.
Terbukti Warga NU Jatim bersama puluhan ribu massa dari berbagai kota se-Jatim mengikuti aksi bela Islam di Surabaya.
Bahkan yang menarik, atribut dan bendera NU ikut berkibar dimana-mana. Ribuan nahliyin itu hadir karena Al Quran telah dihina dan dilecehkan.
Mereka berkumpul di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dan dilanjut dengan long march menuju Polda Jatim dan Kejaksaan Tinggi.
Dalam orasinya, Kiai Luqman, dari Nahdlatul Ulama (NU) menjelaskan di hadapan masyarakat muslim yang tergabung dalam GUIB (Gerakan Umat Islam Bersatu) di depan Polda Jatim, Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 116 Surabaya, ia katakan bahwa negara Indonesia merdeka karena Islam.
Di undang-undang sudah jelas “Atas berkat rahmat Allah…” bukan “Atas berkat rahmat Tuhan”. Itu artinya Indonesia merdeka berkat islam. Sekarang Allah punya kitab suci dihina. Sudah nyata dimana mana bahwa Ahok melecehkan Al-Qur’an.
“Tolong beri penjelasan kenapa Ahok tidak ditangkap? Ini tidak sekedar persoalan hukum tapi juga politik, kenapa presiden diam? Apakah presiden membela Ahok? Jika demikian, serang Presiden,” cetusnya penuh semangat.
Sebelumnya, Said Aqil seperti dikutip Rmol.co mengatakan,"Warga NU tidak boleh demo, apel santri boleh seperti ini. Demo tidak boleh, tidak (ada) keuntungan, hanya rawan jadi fitnah," ujarnya usai Upacara Peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (22/10/2016)
Said Aqil juga mengimbau agar warga NU tak mudah terprovokasi dengan radikalisme yang menyebar melalui media sosial.
"Saya juga imbau warga NU, tidak melihat, membaca provokasi (radikalisme) di YouTube dan Google. Seperti Abu Jandal yang menantang Moeldoko, Sutarman, dan menantang Banser," tegas Said Aqil. (Abdul Hadi) [src]
Terbukti Warga NU Jatim bersama puluhan ribu massa dari berbagai kota se-Jatim mengikuti aksi bela Islam di Surabaya.
Bahkan yang menarik, atribut dan bendera NU ikut berkibar dimana-mana. Ribuan nahliyin itu hadir karena Al Quran telah dihina dan dilecehkan.
Mereka berkumpul di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dan dilanjut dengan long march menuju Polda Jatim dan Kejaksaan Tinggi.
Dalam orasinya, Kiai Luqman, dari Nahdlatul Ulama (NU) menjelaskan di hadapan masyarakat muslim yang tergabung dalam GUIB (Gerakan Umat Islam Bersatu) di depan Polda Jatim, Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 116 Surabaya, ia katakan bahwa negara Indonesia merdeka karena Islam.
Di undang-undang sudah jelas “Atas berkat rahmat Allah…” bukan “Atas berkat rahmat Tuhan”. Itu artinya Indonesia merdeka berkat islam. Sekarang Allah punya kitab suci dihina. Sudah nyata dimana mana bahwa Ahok melecehkan Al-Qur’an.
“Tolong beri penjelasan kenapa Ahok tidak ditangkap? Ini tidak sekedar persoalan hukum tapi juga politik, kenapa presiden diam? Apakah presiden membela Ahok? Jika demikian, serang Presiden,” cetusnya penuh semangat.
Sebelumnya, Said Aqil seperti dikutip Rmol.co mengatakan,"Warga NU tidak boleh demo, apel santri boleh seperti ini. Demo tidak boleh, tidak (ada) keuntungan, hanya rawan jadi fitnah," ujarnya usai Upacara Peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (22/10/2016)
Said Aqil juga mengimbau agar warga NU tak mudah terprovokasi dengan radikalisme yang menyebar melalui media sosial.
"Saya juga imbau warga NU, tidak melihat, membaca provokasi (radikalisme) di YouTube dan Google. Seperti Abu Jandal yang menantang Moeldoko, Sutarman, dan menantang Banser," tegas Said Aqil. (Abdul Hadi) [src]
(BERITA SEPUTAR ISLAM)
Daftar PopAds Disini:
No comments:
Post a Comment