(BERITA SEPUTAR ISLAM) - Skenario besar sedang dijalankan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
dibantu oleh Rezim Jokowi untuk meloloskan mantan Bupati Belitung itu
dari jerat hukum kasus penistaan agama. “Sebelum ke Bareskrim, Ahok ke
Istana terlebih dulu.
Ini mengisyaratkan bahwa polisi tak bisa macam-macam untuk menghukum
Ahok,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Senin
(24/10). Sebelum diperiksa bareskrim ketemu Jokowi Kata Baidhowi, Ahok
yang mengunjungi Bareskrim untuk diperiksa kasus penistaan agama sebagai
upaya untuk menggembosi aksi umat Islam pada 4 November 2016 di depan
Istana.
“Ini hanya sandiwara saja setelah diperiksa nantinya polisi akan
minta umat Islam bersabar karena harus menunggu saksi ahli,” ungkap
Baidhowi. Baidhowi mengatakan, agar skenario ini berhasil, nantinya
saksi ahli baik yang pro dan kontra dipanggil dengan waktu lama. “Saksi
ahli Quraish Shihab akan dipanggil dan tentunya kelihatannya pro Ahok
dan yang saksi ahli yang antiAhok juga diminta pendapatnya seperti Amir
Faisal Fath yang juga ahli tafsir.
Prosesnya pun lama,” papar Baidhowi. Kata Baidhowi, semua skenario
yang dijalankan penguasa dan Ahok untuk menggembosi umat Islam.
“Nantinya ada beberapa kiai yang menilai Ahok sudah baik dengan
inisiatif ke Bareskrim, padahal tujuannya untuk meloloskan dari jerat
hukum,” jelas Baidhowi.
Selain itu, Baidhowi mengingatkan, dari sejak awal kasus penistaan
agama terlihat takutnya aparat kepolisian dalam memeriksa Ahok. “Awalnya
laporan masyarakat ditolak karena belum ada Fatwa MUI, setelah ada
Fatwa MUI aparat kepolisian masih mengatakan masih memeriksa
saksi-saksi, dan ketika untuk diminta periksa Ahok, polisi mengatakan,
harus izin presiden.
Dari sini terlihat sekali kasus ini untuk menyelamatkan Ahok. Umat
Islam dan kelompok antiAhok jangan tertipu permainan ini,” pungkas
Baidhowi. | suaranasional
(BERITA SEPUTAR ISLAM)
Monetize Website Anda :
Daftar PopCash Disini
Daftar PopMyAds Disini
Daftar Adnow Disini
Monetize Website Anda :
Daftar PopCash Disini
Daftar PopMyAds Disini
Daftar Adnow Disini
Daftar PopAds Disini:
No comments:
Post a Comment