(BERITA SEPUTAR ISLAM) - Rasulullah pernah mensabdakan bahwa
pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur. Setelah
melihat tanda-tanda yang terjadi di Indonesia, Wakil Ketua Rabithah
‘Ulama Palestina Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah menyampaikan
harapannya, semoga yang dimaksud Rasulullah itu adalah umat Islam
Indonesia.
Sebab bangsa-bangsa lain sudah pernah dipilih Allah untuk menjayakan
agama Islam. Arab sudah, Persia sudah, Kurdi sudah, Mamluk sudah, Turki
juga sudah.
Berikut ini harapan Syaikh Abu Bakr seperti dikisahkan Ustadz Salim A Fillah di situs pribadinya salimafillah.com pada 13 Juli 2015. Mungkin setelah melihat Aksi 212, tanda-tanda yang dilihat Syaikh Abu Bakr semakin jelas.
***
Suatu saat kami sedang duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh
Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina. Kami
katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa
persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa ‘Arab bersatu.
Bagaimana pendapat Anda?”
Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya“, ujarnya lembut.
“Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang
dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka
syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama dan kejayaan
itu.”
“Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa ‘Arab. Dipimpin
Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, dan beberapa penguasa Daulah ‘Umawiyah,
agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para
punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari
mereka.”
“Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan
mereka datang menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah
ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima,
bahkan banyak ‘Ulama dan Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan
orang Persia.”
“Lalu ketika Bangsa Persia berpaling dan menyimpang, Allah cabut amanah
itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya
Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.”
“Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas
budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars,
Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.”
“Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu
pada Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul dan anak turunnya, serta khususnya
Muhammad Al Fatih.”
“Ketika Daulah ‘Aliyah ‘Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut
amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk
bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.”
Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang
buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu
berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam,
bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung
pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk
memimpin penzhahiran agamanya ini.”
“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman
akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu
para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan
pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah.
Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari
Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh.
“Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah
kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah
menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban
Islam.”
“Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para
pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan.
Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang.
Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka
insyaallah.” [tarbawia]
(BERITA SEPUTAR ISLAM)
Monetize Website Anda :
Daftar PopAds Disini:
No comments:
Post a Comment